Clifton Strength Finder Book CoverNasihat “Maksimalkan kekuatan2mu dan atasi kelemahan2mu” tampak mudah untuk dipahami. Tapi jika berkaca dari pengalaman sendiri, rupanya kok ya cukup susah untuk diterapkan. Gagasan Clifton Strength Finder Marcus Buckingham dan Donald O. Clifton yang juga dimatangkan dan ditulis oleh Tom Rath memberikan pendekatan yang bagus dalam membangun bakat dan memantapkan kekuatan2 terbesar kita. Posting ini memberi ulasan singkat tentangnya. Buku Strength Finder ini memberikan tool revolusioner dalam memahami bagaimana membedakan bakat alami dari perihal2 yang bisa kita pelajari. Buku ini memiliki gagasan mendasar bahwa setiap performa-nyaris-sempurna pada beragam aktivitas itu membutuhkan keberadaan bakat-bakat alami. Jika Anda terhitung kewalahan dan lambat berprogress dalam membangun jaringan relasi, bisakah Anda benar-benar menjadi ahli dalamnya? Bila rasanya susah bagi Anda untuk melakukan konfrontasi, maka dengan latihan dan disiplin bisakah Anda menjadi sedemikian persuasif?

The Flawed Assumption about people
• Each person can learn to be competent in almost anything
• Each person’s greatest room for growth is in his or her areas of greatest weakness

Bakat vs sesuatu yg bisa dipelajari
Gajah berakrobat: bisakah benar-benar jadi luar biasa? Bakat VS sesuatu yg bisa dipelajari.

Perkaranya bukannya tentang bisa atau tidaknya kita meningkatkan performa di bidang2 yang ada. Tentu saja kita bisa. Manusia punya kemampuan dalam beradaptasi serta mempelajari kompetensi. Kita memang bisa belajar untuk menjadi lebih baik dalam –hampir2- bidang apapun. Tapi sekarang pertanyaannya adalah apakah kita bisa meraih performa –nyaris-sempurna yang konsisten dalam aktivitas2 yang ada dengan ‘hanya’ melalui latihan keras saja.

Jawaban atas pertanyaan ini adalah, “Tidak, practice doesn’t necessarily make perfect.” Karena untuk mengembangkan kekuatan di bidang-bidang tertentu, kita butuh bakat alami.

Ini akhirnya membawa kita pada pertanyaan,”Emang apa bedanya antara bakat dan kekuatan” aspek manakah yang bisa dipelajari, dan mana yang merupakan bawaan (alami)? Apa kontribusi dari skill, wawasan dan pengalaman dalam membangun kekuatan?”

Pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) memang raw material yang penting. Mereka semua bisa didapat melalui belajar dan berlatih. Tapi yang paling penting sesungguhnya adalah bakat, yang mana bersifat bawaan. Skill menentukan apakah kita mampu melakukan sesuatu, sementara bakat mengungkap perihal yang lebih penting; seberapa bagus dan seberapa sering kita mampu melakukannya.

Buku ini mendefinisikan bakat (talent) sebagai pola berulang dari pikiran, perasaan atau perilaku yang bisa diterapkan secara produktif. Pola ini diciptakan oleh koneksi yang ada di otak, yang akan menjadi paten saat kita menginjak usia tertentu. Koneksi yang disebut sinapsis ini terjadi antara dua sel otak (neuron) yang memungkinkannya saling berkomunikasi. Perilaku kita ditentukan oleh formasi interkoneksi antar neuron di dalam otak. Gampangannya, sinapsis kita itulah yang kemudian membentuk bakat kita.
Otak kita memang luar biasa; dia membesar dengan begitu cepatnya di usia balita kita dan kemudian kian menyusut ketika kita beranjak dewasa. Anehnya, semakin otak kita mengecil, semakin pintar kita menjadi. Di saat kita berumur 16 tahun, separuh dari jaringan sinapsis kita hilang. Dan itu malah bagus, karena fenomena ini akan membuat kita mampu mengeksploitasi dan mengkapitalkan sisa jaringan yang ada.

Buku ini mendefinisikan strength sebagai The ability to consistently provide near-perfect performance: Performa nyaris-sempurna, yang sifatnya konsisten. Lalu dengan mendefinisikan bakat sebagai koneksi sinapsis terkuat kita, maka kita bisa lihat betapa mustahilnya untuk membangun strength tanpa landasan bakat.

Strength Definition

Investment adalah waktu yang kita habiskan untuk melatih dan mengembangkan skill, dan membentuk basis pengetahuan kita.

Since the greatest room for each person’s growth is in the areas of his greatest strength, we should focus our training time and money on educating him about his strengths and figuring out ways to build on these strengths rather than on remedially trying to plug his “skill gaps”.

Buku ini menyebutkan,”Jangan habiskan uang, waktu dan resource secara berlebih untuk menambal kelemahan2; matangkan dan pentingkan juga tuh bakat dan kekuatan alami kita. Karena di area itulah kita bisa memberikan performa optimal”

Lantas, bagaimana cara membaca bakat-bakat kita?

Pertama, perhatikan reaksi-reaksi spontan Anda dalam menyikapi sesuatu. Dalam situasi genting semisal, apakah Anda cenderung berusaha mengambil kendali, ataukah menganalisa kondisinya secara seksama, ataukah berusaha mencari sisi humor dari kegentingan yang ada. Cara kedua, dengan mengamati seberapa Anda benar-benar menginginkan ragam aktivitas tertentu. Jadi seperti ada yang memanggil-manggil dari diri untuk melakukan sesuatu, dan ada perasaan rindu dan pengen yang amat sangat ketika Anda tidak melakukannya. Cara ketiga, adalah dengan mengamati seberapa cepat Anda belajar dan seberapa jauh Anda melesat bila dibandingkan teman-teman yang juga sedang belajar. Dan cara keempat adalah dengan melihat seberapa puas perasaan Anda ketika sedang melakukannya. Karena koneksi sinapsis terkuat kita didesain untuk membuat kita merasa nyaman dan enak ketika menjalaninya. Tapi tentu saja, ini tidaklah sesederhana nasihat “if it feels good, do it”. Yang jelas, apa yang menjadi bakat kita biasanya mampu membuat diri kita tenggelam dan lupa waktu.
selalu pengen dilakukan

Mbengkel di bawah kasur. Klo sudah bakat; kita selalu pengen melakukannya.

Spontaneous reactions, yearnings, rapid learnings, and satisfactions will all help you detect the traces of your talents.

Barangkali cara terbaik untuk menemukan letak bakat kita adalah dengan memonitor perilaku dan perasaan kita ketika menjalaninya dalam rentang waktu tertentu, atau membaca jejak-jejaknya untuk apa-apa yang sudah terjadi. Tapi untuk yang mau cara lebih gampang, strength finder sudah menyediakan kuesioner di internet. Kuesioner ini hanya bisa diisi oleh mereka yang memiliki kode akses yang disertakan dalam bukunya. So, Anda harus beli bukunya. Kode akses ini hanya bisa digunakan oleh satu orang dan satu waktu tertentu.

Ada 34 tema bakat yang diidentifikasikan oleh strength finder. Jika ingin tahu apa saja itu, maka silahkan Anda donlod .pdf berikut ini.

CSF2.0 Full Theme Descriptions.pdf, 158kb
CSF2.0 Quick Reference Guide, 64kb

Lantas, buku ini juga memberikan saran tentang bagaimana cara mengatasi bakat2 terlemah kita:

  1. Just get a little better at it :mrgreen: . Memang saran yang tampaknya kurang kreatif; tapi memang yang penting adalah jangan sampai bakat-bakat terlemah kita menjadi ‘get-in-the-way’ atau menghalangi performa maksimal kita.
  2. Design a support system. Bila Anda memiliki focus sebagai bakat terlemah Anda, maka buatlah sistem pendukung yang membuat Anda tidak terlena dalam banyak aktivitas tanpa arahan yang jelas. Sistem pendukung ini bisa sekedar berupa tempelan kertas di dinding kamar hingga sistem software.
  3. Use one of your strongest themes to overwhelm your weakness. Jika semisal Anda bukanlah seorang Strategic handal, kompensasikan dengan bakat terkuat semisal Activator. Jadilah benar-benar berprestasi di sana sehingga kelemahan Anda tampak tenggelam.
  4. Find a partner. Pasangkan diri Anda dengan orang-orang yang memiliki bakat komplementer. Semisal Strategic dan Analytical dengan Activator.
  5. Just stop doing it. The Last resort. Ketika memang Anda tidak bisa menikmati dan amat lambat berkembang di bidang tertentu, maka berhentilah melakukannya. Gantilah peran dan jobdesc Anda.

Banyak orang yang berpikir bahwa dengan cukup latihan, hampir seluruhnya bisa dipelajari. Kebanyakan orang tidak membenahi bakat-bakat mereka, melainkan berusaha mencari sebanyak mungkin knowledge dan skill dengan maksud jadikan diri lebih baik. Ini adalah sikap yang membuat kita terperangkap, begitu kata buku ini. Apa yang terpenting adalah mengidentifikasikan bakat-bakat dominan kita dan kemudian membenahinya dengan knowledge dan skill.

You cannot be anything you want to be – but you can be a lot more of who you already are.

About Wellcome to iqbalsukses

Terlahir ke dunia yang fana pada hari selasa,,tepatnya pada saat sang fajar menyingsing.. Tumbuh dalam keluarga yang sederhana dan religius.. Sekarang menempuh hidup, mencoba menjadi sosok pribadi yang berguna bagi orang lain, terutama orang tua.. Salam Kemenangan.. Pencari kebahagiaan dunia & akhirat

Tinggalkan komentar